10 Musik Klasik Paling Ikonik

10 Musik Klasik Paling Ikonik – Kalau bicara soal musik klasik, yang terbayang di pikiran kalian apa sih? Konser yang megah? Karya yang rumit? Anggota orkestra dengan setelah jas dan gaun yang cantik? Atau mungkin grand piano besar di tengah panggung? Bagi sebagian dari kita, musik klasik identik dengan hal-hal tersebut. Bahkan, ada juga yang merasa bahwa musik klasik adalah genre untuk kalangan tertentu. Padahal, semua orang boleh menikmati karya-karya klasik.

Seperti halnya genre musik yang lain, musik klasik pun banyak ragamnya. Dilansir dari classicalmusic.com, musik klasik dapat dikelompokkan ke dalam 7 kategori berdasarkan periodenya. Periode-periode yang lebih populer mencakup periode Barok, Klasik, dan Romantik. Musisi seperti Bach dan Vivaldi muncul di era Barok. Mozart, Beethoven, dan Haydn lahir di era Klasik. Sementara itu, Chopin, Liszt, dan Verdi mewarnai blantika musik era Romantik.

Oh, ya! Kamu juga mungkin pernah dengar kalau musik klasik baik untuk masa kehamilan. Dilansir dari Classic FM, janin mendapatkan stimulasi yang paling besar melalui musik klasik, dibandingkan genre-genre musik lain. Sebuah video dari UNICEF juga menunjukkan bahwa musik klasik membantu perkembangan otak janin. Musik ini juga bisa menghibur dan menenangkan ibu hamil. Setelah bayi dilahirkan, musik bahkan juga bisa membantu mendorong semua area perkembangan si kecil.

musik klasik paling ikonik

10 Musik Klasik Paling Ikonik yang Sering Diputar

Nah, ingin kenal lebih dekat dengan genre ini? Bob punya 7 musik klasik paling ikonik yang layak kamu dengarkan. Kamu juga mungkin pernah dengar karya-karya ini, tetapi nggak tahu judul atau komposernya. Ketujuh musik klasik paling ikonik ini juga sebetulnya cukup akrab dengan keseharian kita, lho! Ingin tahu apa saja? Check these out!

1. Johann Pachelbel – Canon and Gigue in D

Siapa sih yang nggak kenal dengan musik klasik paling ikonik yang satu ini? Karya bernama “Canon and Gigue in D” atau “Canon in D” adalah salah satu karya klasik yang paling terkenal. Karya ini digubah oleh Johann Pachelbel, seorang musisi di era Barok. Menurut sebuah artikel akademik, karya ini mulai terkenal sejak tahun 1980an. Kanon ini sering diputar dan radio-radio dan menjadi musik latar. Beragam versi “Canon in D” pun mulai bermunculan.

Karya yang satu ini juga sering menjadi inspirasi untuk lagu-lagu populer. Lagu seperti “Rain and Tears” (Demis Roussos) dan “Graduation” (Vitamin C) menggunakan progresi akor “Canon in D”. Nggak hanya itu! Balada romantis “Beautiful in White” milik Shane Filan dan “Memories” milik Maroon 5 juga diaransemen mengikuti “Canon in D”. Karya ini juga sering dimainkan di berbagai acara, termasuk pernikahan, lho!

2. Ludwig van Beethoven – Für Elise

Musik klasik paling ikonik yang satu ini pun pasti sudah cukup akrab di telinga kita. Dilansir dari Kompas, karya ini ditulis pada tahun 1810. Namun, manuskripnya baru ditemukan dan diterbitkan di tahun 1867, 40 tahun setelah wafatnya sang komposer. Berjudul “Bagatelle No. 25“, karya ini lebih terkenal dengan julukan “Für Elise” yang berarti “untuk Elisa”. Kalau kamu dengar melodi awalnya, pasti kamu tahu!

Seperti halnya berbagai musik klasik paling ikonik lainnya, “Für Elise” sudah banyak di-remix atau dijadikan inspirasi. Dalam lagunya “I Can”, rapper Nas menggunakan melodi dari “Für Elise”. Nggak hanya itu! Melodi karya klasik ini juga banyak digunakan di objek sehari-hari, termasuk bel rumah hingga nada tunggu telepon rumah! Coba deh tekan tombol hold di telepon kamu!

3. Pyotr Ilyich Tchaikovsky – Dance of the Sugar Plum Fairy

Pernah nonton film “Barbie in the Nutcracker“? Kalau pernah, kamu akan tahu musik klasik paling ikonik yang satu ini. Karya ini merupakan salah satu musik dari pertunjukan balet dua babak “The Nutcracker” yang dibuat di tahun 1892. Tchaikovsky bertugas sebagai penulis score musik untuk pertunjukan balet tersebut. Salah satu karya musik yang paling menonjolnya adalah “Dance of the Sugar Plum Fairy”.

Sesuai judulnya, musik yang satu ini terdengar magical dan unik. Dilansir dari Broche Ballet, Marius Petipa, salah satu koreografer balet meminta Tchaikovsky untuk menggubah karya yang menyerupai “air mancur”. Tchaikovsky pun menggunakan celesta, alat musik baru yang tampak seperti piano, tetapi menghasilkan suara berdenting seperti lonceng. Pokoknya, magical dan fairy banget deh!

4. Wolfgang Amadeus Mozart – Rondo Alla Turca

Musik klasik paling ikonik yang ini juga nggak kalah familiar di telinga kita. Digubah oleh Wolfgang Amadeus Mozart, “Rondo Alla Turca” dikenal juga dengan judul “Turkish March”. Karya ini merupakan movement ketiga dari “Piano Sonata No. 11 in A Major”. Dilansir dari Classic FM, karya ini mencerminkan tren hal-hal berbau Turki yang populer di abad ke-18. Mozart pun menggubah karya ini dalam sentuhan mars khas Turki.

Karya piano solo yang satu ini sering diputar atau digunakan, lho! Lagu ini hadir di beberapa game, terutama music-based game seperti Pump It Up! Sebuah iklan pasta gigi di Indonesia juga menggunakan lagu ini sebagai musik latarnya, lho! Tahu, ‘kan? Selain itu, beberapa ponsel menggunakan “Turkish March” sebagai salah satu pilihan default ringtone.

5. Antonio Vivaldi – The Four Seasons

Kalau kamu suka konserto biola, musik klasik paling ikonik yang satu ini jangan dilewatkan. Digubah pada tahun 1720 oleh Antonio Vivaldi, “The Four Seasons” terdiri atas empat konserto biola yang masing-masing menggambarkan setiap musim. Dilansir dari Britannica, keempat konserto ini dilengkapi dengan soneta yang mendeskripsikan kejadian di setiap musim. Unik banget, ya!

Ada beberapa movement yang paling populer dan sering digunakan. Bagian pertama “Allegro” dari “Concerto No. 1” melatari salah satu episode Spongebob Squarepants. Bagian ketiga “Presto” dari “Concerto No. 2” menjadi salah satu soundtrack film rom-com Jepang, Nodame Cantabile The Movie II. Sementara itu, violinis Indonesia, Iskandar Widjaja menampilkan movement pertama “Allegro” dari “Concerto No. 4” di salah satu iklan kopi.

6. Frédéric Chopin – Nocturne Op. 9 No. 2

Untuk menemani kamu tidur, musik klasik paling ikonik yang satu ini bisa kamu putar. Digubah pada tahun 1831-1832, “Nocturne Op. 9 No. 2” merupakan salah satu karya terpopuler dari komposer asal Polandia ini. Istilah nocturne sendiri, dilansir dari Merriam-Webster, mengacu pada karya seni yang berkaitan atau menggambarkan malam. Oleh karena itu, karya yang satu ini cocok kamu tambahkan ke playlist pengantar tidur.

Komposisi yang romantis dan melankolis ini membuat karya ini banyak disukai. Karya piano solo bernada dasar E mol minor ini juga sering muncul sebagai soundtrack serial televisi atau film. Dilansir dari Piano TV, serial-serial seperti HannibalMad MenBones, hingga The Simpsons turut menampilkan karya ini. Kalau kamu butuh musik yang menenangkan sebelum tidur, nggak ada salahnya coba dengar karya ini.

7. Johannes Brahms – Hungarian Dance No. 5

Musik klasik paling ikonik terakhir yang cukup familiar adalah “Hungarian Dance No. 5” karya Johannes Brahms. Karya ini merupakan bagian dari Hungarian Dances, satu “album” atau set musik tari yang selesai digubah di tahun 1879. Dilansir dari Pianist Magazine, Brahms membuat versi piano solo dari 10 karya pertama dalam set ini. Aransemennya yang bersemangat dan lincah membuat karya ini bnyak disukai.

Karya ini pun muncul di berbagai game dan film. Dilansir dari Flixxy, “Hungarian Dance No. 5” diputar di salah satu adegan film “The Great Dictator” yang dibintangi oleh Charlie Chaplin. Permainan Just Dance 3 dan Just Dance Now pun turut menghadirkan karya tersebut. Dengan nuansa ceria dan komikal, nggak salah kalau “Hungarian Dance No. 5” menjadi salah satu musik klasik paling ikonik.

8. Beethoven – Moonlight Sonata

Siapa yang belum pernah denger Moonlight Sonata, musik yang memiliki ritme emosional ini dapat menggetarkan hati karena nada-nada sederhana dari tuts piano.

Siapapun yang gemar mendengarkan musik klasik kemungkinan besar akan mengenal lagu ini. Mood yang mengesankan dari lagu ini sangat menggugah perasaan, bahkan pemain piano dari seluruh tingkatan mencoba untuk dapat menguasai keseluruhan lagu ini.

9. Johann Strauss – The Blue Danube

Dikenal bahkan di masanya sebagai “Raja Waltz”, Johann Strauss merupakan contoh komposer klasik yang mencapai popularitas seperti bintang rock dalam hidupnya.

The Blue Danube merupakan karyanya yang paling terkenal dan sebuah prestasi yang signifikan mengingat bahwa Strauss telah menulis lebih dari 500 karya musik tari (waltz, polka, quadrille, dll.) serta beberapa operet dan sebuah balet. Namun, pendengar casual yang tidak terbiasa dengan komposer ini pun akan mengenali karya ini sebagai perwujudan sejati dari waltz – dan itulah sebabnya kami juga menempatkannya di antara sepuluh karya yang paling ikonik.

10. George Frederic Handel – Messiah

Sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata apa yang membuat Messiah karya Handel begitu ikonik. Oratorio Baroque atau musik klasik pada zaman barok ini, awalnya disusun untuk dipentaskan dalam perayaan hari Paskah Kristen, kini telah menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari musim Natal, dan kekuatan artistiknya melampaui batasan hari libur tertentu atau kepercayaan agama tertentu.

Melodi yang menggugah hati pendengar hingga paduan suara yang terkenal, Messiah merupakan tampilan yang megah dan cemerlang tentang kekuatan musik klasik dalam menceritakan kisah-kisah sebagaimana tak ada bentuk seni lain yang mampu.

Scroll to Top
toto slot bandar togel bandartogelonline4d.com